Dengan Komunikasi Sosial, Personel Koramil 18/MRT Kodim 0208/Asahan Mendapatkan Informasi Dari Petani

TNI Polri12 Dilihat

Asahan  |  Anjangsana dalam rangka komunikasi sosial antara Babinsa dengan petani merupakan salah satu cara untuk mengetahui kendala atau hambatan dalam pengelolaan lahan. Seperti yang dilakukan oleh Babinsa dengan melakukan komsos dengan mendengarkan keluhan petani, disela-sela istirahat para petani saat menggarap sawah, berbagai kendala mengolah lahan pada musim kemarau dikeluhkan, terutama masalah udara. Untuk mencukupi kebutuhan udara tidak jarang para petani harus ekstra keras mencari udara hingga keluar wilayahnya. Mencari air atau yang sering disebut “leb” harus dilakukan dengan koordinasi yang baik oleh berbagai pihak.

Dalam kesempatan ini seperti yang dilakukan oleh Personel Bintara Pembina Desa (Babisna) Koramil 18/Meranti jajaran Kodim 0208/Asahan Kopda Dedi Susanto turun kewilayah binaan untuk melaksanakan kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) bersama dengan Petani, adapun maksud dan tujuan untuk memotivasi para petani agar lebih berinovasi dalam bidang pertanian agar mendapat hasil yang bagus, bersama dengan Bapak Suripto (Petani warga Dusun VIII) dan Ibu Lisma (Petani Warga Dusun Vlll), kegiatan tersebut yang dilaksanakan bertempat di Dusun Vlll Desa Rawang Pasar IV Kecamatan Rawang Panca Arga Kabupaten Asahan, Kamis (19/12/2024).

Kepada para petani, Babinsa Kopda Dedi Susanto menyarankan agar dalam mencari udara atau leb hendaknya dilakukan dengan koordinasi yang baik dengan sesama petani yang membutuhkan udara, karena sudah sering kali masalah pengairan sawah menjadikan percekcokan antar petani, bahwa pemerintah melalui Dinas Pertanian selalu berusaha semaksimal mungkin membantu permasalahan yang dihadapi para petani sehingga mereka tidak akan kesulitan dalam mengolah sawah, sampai saat ini pendistribusian dan stok pupuk sangat terkendali sehingga para petani tidak merasa kesulitan dalam menyalurkan kebutuhannya, lanjutnya.

Bapak Suripto mengutarakan, untuk mensiasati agar dalam “leb” tidak terjadi benturan maka ia sudah membuat jadwal pengairan dan mengumumkannya di tingkat desa. Dengan jadwal yang sudah disepakati ternyata para petani bisa mentaati, kebutuhan air untuk mengairi sawah bisa terpenuhi dan cekcok antar mereka pun bisa dihindari. “Alhamdulillah, dengan adanya jadwal tersebut kebutuhan petani akan udara dapat terpenuhi sehingga tanaman para petani bisa tumbuh dengan subur dan hasil panen mereka juga cukup memuaskan dan ancaman petani bisa dihindari, ini semua juga berkat campur tangan Babinsa dalam memberikan arahan kepada warga,” kata Bapak Suripto.