Personel Koramil 07/Air Joman Kodim 0208/Asahan Dampingi Petani Panen Cabe Diwilayah Binaan

TNI Polri153 Dilihat

Asahan  |  Musim kemarau yang sudah hampir memasuki tiga bulan membuat petani cabe rawit Desa khawatir dan was-was jikalau hujan tak kunjung turun, dalam kesempatan ini seperti yang dilakukan oleh Personel Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 07/Air Joman jajaran Kodim 0208/Asahan Serda Alexander Sitepu turun kewilayah binaan untuk melaksanakan kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) bersama dengan Petani Cabe sekaligus membantu Panen Cabe, kegiatan pendampingan ketahanan pangan dengan ikut serta dan mensosialisasikan ketahanan pangan di tingkat keluarga sebagai dari pemanfaatan lahan perkarangan rumah seluas 150m² yang ditanam Sayur²an dan Cabe, komsos dengan warga binaan yang sedang panen cabai rawit dimana hasil yang kurang memuaskan akibat musim kemarau, dengan mengunjungi petani cabe di kebun Bapak Iwan, kegiatan tersebut yang dilaksanakan bertempat di Kelurahan Binser Jalan Besar Kecamatan Air Joman Kabupaten Asahan, Senin (22/09/2025).

Pada Kesempatan ini Babinsa melakukan pendampingan rutin di desa binaannya sembari memberikan masukan supaya merawat cabe sesuai dengan yang di anjurkan supaya hasilnya maksimal dimana harga cabe pada saat ini juga mencapai Rp.35.000./kg di pasaran hal ini tentunya sangat membantu ekonomi masyarakat di samping itu juga Babinsa memberikan  motivasi kepada petani agar selalu menjaga kesehatan dan mendukung program pemerintah dan pemberdayaan masyarakat produktif terkait penguatan ketahanan pangan akan tercapai, pendampingan yang dilakukan Babinsa merupakan wujud nyata TNI-AD manunggal dengan Rakyat.

Pada kesempatan tersebut Babinsa Serda Alexander Sitepu saat dikebun cabe yang sedang panen cabe memaparkan, “Musim kemarau yang sudah hampir 3 bulan ini membuat kami sebagai petani mulai khawatir dengan cuaca yang ada, bisa-bisa kami merugi jika gagal panen yang disebabkan kemarau panjang, buktinya cabe yang kami tanam diperkebunan ini hampir 10 ribu, dampak dari kemarau 4 ribu lainnya mati dan jika hujan tidak kunjung turun bisa-bisa kami merugi” sambungnya.

Petani pun menyampaikan, “Dampak dari kemarau terhadap hasil panen sangat nampak kalau awalnya kami bisa panen 50-70 Kg per 3 hari sekarang seminggu hanya bisa panen 20-50 perminggu sangat turun drastis hal ini disebabkan banyak buah yang gugur dan buah banyak yang kempis atau dalam bahasa kampung kami bilang mayot”, jelasnya.