Personel Koramil 18/Meranti Kodim 0208/Asahan Cek Dan Dampingi Petani Tebu Bersihkan Dahan

TNI Polri20 Dilihat

Asahan  |  Para Babinsa merupakan ujung tombak sebagai mata dan telinga dari TNI AD matra darat yang selalu berada tengah-tengah masyarakat dari unsur toga,tomas,toda pengusaha dan masyarakat petani serta buruh tani. Babinsa harus dapat memberikan contoh yang terbaik, dalam membina desa binaan setempat. Babinsa selalu bersinergi dengan segala lapisan masyarakat binaan termasuk petani dan penggarap tebu agar selalu waspada dan hati- hati saat pembersihan dan pembakaran bekas ladang tebu karena banyak terjadi kebakaran yang berasal pembakaran bekas ladang tebu yang menjalar ke ladang tebu serta merambah sampai ke pemukiman warga.

Dalam kesempatan ini seperti yang dilakukan oleh Personel Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 18/Meranti jajaran Kodim 0208/Asahan Serda Saleh Pohan turun kewilayah untuk turut serta melaksanakan kegiatan Hanpangan dengan Petani Tebu dalam ketahanan pangan di ladang kebun warga masyarakat binaan, Hanpangan dengan Petani Tebu  dalam  ketahanan pangan di ladang kebun Bapak Anton, maksud tujuan dilakukan untuk membantu para petani dalam mengembangkan dan mendorong para petani lebih Rajin, bekerja keras dan aspirasi warga mengolah lahan kosong, terciptanya hubungan yang baik antara babinsa dengan warga binaan, bersama dengan Ibu Erni (warga Bunut seberang), kegiatan tersebut yang dilaksanakan bertempat di Dusun V Desa Bunut Seberang Kecamatan Pulo Bandring Kabupaten Asahan, Jumat (20/11/2025).

Dalam rangka menciptakan  hubungan yang baik antara babinsa dengan warga binaan, dengan melaksanakan komsos bersama petani kebun tebu Babinsa juga selalu menghimbau para petani tebu salah satunya Bapak Irwanto untuk tetap mematuhi Peraturan Pemerintah Dengan tidak membakar Sisa garapan lahan tebu, sehingga tidak mengakibatkan terjadinya Karhutla, pencapaian hasil maksimal tidak terlepas dari usaha dan perencanaan yang matang, juga perlu modal dan manajemen yang matang. Keterbatasan terkadang bisa jadi penyebab dari hasil akhir yang kurang memuaskan, terjadinya gagal panen dan pencapaian kurang maksimal, menurut Babinsa tanaman tebu mudah tumbuh di daerah beriklim tropis, penanaman tebu sekali bisa dipanen berkali-kali, petani tinggal merawat tunas-tunas baru yang tumbuh, kelebihan lain tanaman tebu tidak membutuhkan pemupukan dalam jumlah besar seperti jagung sehingga lebih menghemat biaya, salah satu kendala untuk meningkatkan produksi yaitu serangan hama, kerugian yang disebabkan oleh hama dan penyakit yang cukup tinggi menyakibatkan penurunan produksi gula sekitar 10%. Bahkan serangan hama penggerek pucuk pada umur 5 bulan sebelum tebang dapat menurunkan produksi gula 52-73” ungkapnya.